IBM Resmikan ASEAN Telecom CoE

.


Penyedia solusi korporat IBM meresmikan ASEAN Telecom Center of Excellence (CoE), untuk mendorong pengembangan solusi-solusi komunikasi dan mempercepat penghantaran produk kepada pelanggan. ASEAN Telecom CoE yang bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia ini bertujuan membantu perusahaan-perusahaan penyedia layanan telekomunikasi di kawasan ASEAN untuk bersaing secara efektif.

Center of Excellence ini menawarkan berbagai penawaran khusus dan praktek terbaik di industri, agar pelanggan dapat mengatasi tantangan yang semakin berat di industri telekomunikasi ASEAN.

Pusat solusi ini memanfaatkan jaringan keahlian dan kemitraan IBM yang terintegrasi secara global. CoE menawarkan serangkaian solusi peranti lunak telekomunikasi baru yang berbasis kerangka kerja IBM Service Provider Delivery Environment (SPDE) 3.0, selain perangkat keras, layanan dan aplikasi dari mitra bisnis IBM.

Dalam siaran pers IBM disebutkan, target CeO ini adalah operator-operator telekomunikasi, pemasok peralatan jaringan, ISV dan penyedia layanan khusus. "Untuk mempertahankan pertumbuhan di industri yang kompetitif, penyedia layanan harus menawarkan pengalaman pengguna yang berbeda dan lebih positif serta mengurangi kerumitan dan biaya," kata Deepak Koshi, pimpinan IBM ASEAN Telecom CoE dalam siaran persnya. "CoE juga menawarkan keahlian dan dukungan terbaik untuk mempercepat proses pengimplementasian dan memfasilitasi penggunaan aplikasi serta teknologi secara lebih efektif."

Staf CoE terdiri dari pakar-pakar telekomunikasi dan teknik yang berpengalaman melaksanakan penciptaan layanan, penghantaran layanan, serta dalam hal sistem dukungan operasi dan bisnis. Menurut firma riset IDC dalam laporannya ("Southeast Asia Telecoms Market will Remain Resilient in 2009", Februari 2009), gabungan pasar layanan telekomunikasi di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, tahun lalu mencapai US$ 35,7 milyar.

Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand diperkirakan mencapai tingkat pertumbuhan yang tidak terlalu tinggi (4-6 persen). Sedangkan Vietnam dan Indonesia bakal mencapai tingkat pertumbuhan hingga dua digit. Tingkat pertumbuhan kedua negara ini lebih tinggi karena sedang di tahap awal pengadopsian teknologi, serta tengah mengatasi masalah kesenjangan digital di pasar masing-masing.

"Kami terus membantu penyedia telekomunikasi untuk meningkatkan daya saing mereka dengan memberikan kemampuan untuk mengkombinasikan aset strategis mereka dengan inovasi yang dapat menangkap peluang di pasar-pasar baru," ujar Koshi.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Salatiga Cyber City is proudly powered by Blogger.com | Template by Agus Ramadhani | o-om.com